RESUME PERTEMUAN KE-28 TEKNIK PROMOSI BUKU


 RABU, 20 JULI 2022

RESUME PERTEMUAN KE-28

NARASUMBER : AKBAR ZAINUDIN. M.M. MJW

MODERATOR : MUTMAINAH

MATERI : TEKNIK PROMOSI BUKU


Alhamdulillah segaja puja dan puji hanya untuk Allah SWT atas limpahan nikmat sehat dan kesempatan sehingga bisa ikut belajar pada malam ini di BM 25 & 26.

Moderator mulai menyapa peserta secara hangat dan membangkitkan semangat. Belajar pun diawali dengan berdoa sesuai agama masing-masing. Tak lupa tatacara belajar alam ini pun disampaikan. 

Tak kenal maka kenalan lah. Peserta pun menyimak tulisan tentang perkenalan di blognya. Menarik dalam penyajiannya karena tidak biasa dalam memperkenalkan diri. Kreatif sekali. Beliau adalah  Bapak Akbar Zainudin. Pendidikan pesantren yang berbuah manis untuk santri, ustad, dan siapapun yang membaca bukunya. Ya tentang motivasi. 

Diawali dengan motivasi yang luar biasa kepada peserta supaya tetap semangat membuat buku, menerbitkannya dan menjualnya.

APA ITU PROMOSI BUKU ?

Menururt KBBI, promosi bisa diartikan perkenalan (dalam rangka memajukan usaha, dagang, dan sebagainya). Promosi terkait memberikan pemahaman kepada konsumen agar mengenali, kemudian tertarik, disusul ada keinginan untuk beli, dan ujungnya dieksekusi untuk beli.

MENGAPA PROMOSI BUKU ITU PENTING ?

Sebab konsumen belum tahu tentang buku kita. Untuk bisa diketahui oleh khalayak maka baik penulis maupun penerbit akan memaksimalkan media promosi. Buku yang sudah bagus akan lebih cepat dikenali masyarakat, tertarik sehingga mau membeli buku kita.

Bapak Akbar Zainudin memberikan beberapa tujuan promosi sebagai berikut :

1.         Membuat audiens mengenal (tahu) buku kita.

2.         Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita. Bagaimana caranya yang tadinya mereka tidak butuh, tetapi setelah kita promosikan menjadi butuh. 

3.         Meyakinkan konsumen untuk membeli buku. 

4.         Mengharapkan konsumen agar mau merekomendasikan buku kita kepada orang lain.

 

INILAH TUJUH LANGKAH JITU PROMOSI BUKU ANTI GAGAL

LANGKAH JITU PERTAMA, LAUNCHING BUKU. 

Tempat bukan lagi masalah dalam launching buku. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Diselenggrakan bisa penerbit maupun penulis. Perihal biaya bisa bari penerbit atau penulis. Perlu usaha istimewa untuk meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. 

Toko buku Gramedia atau di toko buku lain, menyediakan tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku tersebut. 

Kondisi saat ini dengan segala kemudahan gadget maka langkah launching buku semakin simpel. Memanfaatkan Media Sosial, kita bisa melakukan program launching buku ini bahkan dari rumah. Bisa melalui FB, IG, ataupun Youtube. 

Bagaimana caranya ? Buat acara LAUNCHING BUKU, live di FB, IG, atau Youtube. Undang kawan-kawan kita. Ajak mereka berpartisipasi.

Ini tantangan dari Bapak Akbar Zainudin. Launching buku kalu perlu setiap bulan. Bulan ini Launching Pertama, Bulan depan Launching kedua, ketiga, dan seterusnya. Kalau setiap bulan kita launching buku kita, setahun kita sudah 12 kali launching buku.


LANGKAH JITU KEDUA, BEDAH BUKU. 

 Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. 

Semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita. 

Saat ini yang lebih mudah adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.

 

LANGKAH JITU KETIGA, SEMINAR ATAU PELATIHAN

ADAKAN seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau bukunya tentang motivasi dan menulis. Maka secara berkala selenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis. 

Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.

 

LANGKAH JITU  KEEMPAT, MEMBANGUN KOMUNITAS

Komunitas yang dibangun adalah komunitas yang diesuaikan dengan tema buku kita. Kalau temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. 

Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku. 

Bangun komunitas sebanyak-banyaknya. Ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Bisa share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya dibentuk di WA Grup. 

Sesekali seminar melalui Zoom.

 

LANGKAH JITU KELIMA, MEMBANGUN JARINGAN RESELLER. 

Tanpa modal hanya kepercayaan saja. Ya jadi reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.

Sebagai contoh Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku. 

Targetkan punya jaringan reseller, walau berjumlah sedikit. Tapi sudah memulai.

 

LANGKAH JITU  KEENAM, JUALAN DI MARKETPLACE. 

Marketplace seperti Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya bisa dijadikan sebagai toko buku kita. Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita.  

Hal yang menjadi penting adalah keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.

 

LANGKAH JITU  KETUJUH, MEMANFAATKAN MEDSOS

Kecanggihan media sosial dapat kita mafaatkan untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis. 

Inilah saran dari Pak Akbar Zainudin buat peserta. Jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. 

Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.

Kita bertugas memengaruhi orang lain agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Perlu digarisbawahi bahwa membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan. Kita bangun bersama-sama budaya membaca.

 

Inilah tips dari Bapak Narasumber kita.

UPDATE STATUS setiap hari. Di WA, IG, FB. Ambil cuplikan dari buku, jadikan sebagai update status. Lama-lama nanti timbul keingintahuan mereka, yang akhirnya tertarik untuk membeli.

Salah satu hal yang perlu kita perhatikan, terutama kalau kita promosi di Media Sosial adalah KONSISTENSI dan REPETISI. 

Buatlah update status yang KONSISTEN. Kalau misalnya bisanya seminggu sekali, ya lakukan seminggu sekali. Tetapi terus harus ada setiap minggu. Kalau bisa 3 hari sekali, lakukan. Akan lebih bagus kalau bisa setiap hari. 

Tetapi harus konsisten. Jangan update status kalau lagi rajin. Satu bulan setiap hari update status. Terus bulan berikutnya tidak pernah update status lagi. Bagaimana orang mau kenal dengan buku kita. Konsisten dan terus menerus. 

Kedua adalah REPETISI. Ulangi lagi, lagi, dan lagi. Kalau kita melihat iklan di televisi, hampir setiap saat diulangi lagi, dan lagi. Memang begitulah promosi itu. Terus diulangi lagi dan lagi agar orang itu ingat, menancap kuat. 

Akhirnya nanti yang terpikirkan buku kita. Kalau ingin buku motivasi, cari bukunya Pak Akbar Zainudin. Kalau ingin mengundang buat seminar motivasi dan menulis, ingatnya Pak Akbar Zainudin. Begitu pada akhirnya. 

Manfaatkan HP kita sebaik-baiknya, secara maksimal. Bolehlah buat WA, Tiktok, YouTube, dan sebagainya. Nah, kita pikirkan bagaimana agar kita tidak hanya menjadi pengguna dan penikmat saja, tetapi kita juga bisa buat konten-konten menarik terkait buku kita. Sehingga HP kita menjadi lebih produktif.

 

SESI TANYA JAWAB

Bagaimana cara menghilangkan rasa tidak percaya diri dan malu yg tumbuh dalam diri kita disaat mau memperkenalkan buku hasil karya yang kita miliki?

Jawab

1.Yakinkan bahwa kita sudah punya karya. Tulisan kita adalah karya yang luar biasa yang tidak semua orang bisa melakukannya. Buku yang kita tulis adalah hasil dari jerih payah dan kerja keras yang lua biasa.

2.Selalu bangga dengan buku kita. Betapapun banyak kekurangan, percayalah, setiap buku ada kekurangannya.

3. Kadang, perlu untuk tidak peduli dengan perkataan orang. Jalan saja. Terus saja menulis, dan menulis. Nanti percaya diri akan timbul.

Di antara 7 cara promosi buku yang sudah bapak sampaikan kepada kami kira-kira mana yang paling bagus dan paling menarik bagi para audien di lapangan.

Jawab

Saya sudah lakukan semuanya, dan saling mendukung satu dengan yang lain. Tidak ada program yang berdiri sendiri. Kalau saya seminar, pasti juga saya promosikan lewat FB, IG, dan Twitter. Jadinya semua saya lakukan.

Pertanyaan yang paling penting adalah: program apa yang bisa Bapak Ibu lakukan mulai besok? Mulai dari sana, pikirkan, lalu jalankan. Ngga usah pedulikan kanan kiri, jalan aja.

Setelah jalan, evaluasi apa yang harus diperbaiki. Begitu seterusnya. Lakukan dengan konsisten. Jangan satu bulan semangat, bulan berikutnya udah loyo. Bagaimana buku mau laku?

1. Apa saja yang dibahas dalam diskusi bedah buku?

2. Apakah setiap peserta kita wajibkan membeli buku dan membaca terlebih dahulu buku yang akan dibedah?

Jawab

1.Bedah buku adalah acara yang membahas isi buku. Biasanya narasumbernya adalah penulis buku dan pembahas. Pembahas ini bisa 1-2 orang. Apa yang dibahas? Kelebihan dan kekurangan dari buku. Sebagai masukan untuk perbaikan edisi selanjutnya dan juga sebagai informasi kepada hadirin apa saja yang terdapat pada bukunya. Penulis buku biasanya mengenalkan dan menginformasikan secara garis besar apa saja yang ada pada bukunya, sementara pembahas membahas kelebihan dan kekurangan bukunya.

2.Hadirin boleh diminta membeli buku sebagai syarat untuk bedah buku. Namun dulu, pas belum dikenal, saya tidak mewajibkan untuk membeli buku. Bukunya kita sediakan di meja penerimaan tamu. Setelah acara, silakan membeli buku dan kita berikan tanda tangan asli.

 

Bagaimana langkah pertama kami agar bisa melakukan dua aktivitas  promosi tersebut ?

Siap yang harus kami gandeng  ? Sementara kami belum punya komunitas

Jawab

Untuk bedah buku, seminar, launching buku, mulailah dari orang-orang yang kita kenal. Di sekolah, masjid, gereja, majelis taklim, komunitas guru, dan sebagainya.

Teman-teman di FB kan juga komunitas. Kita punya 5000 teman di FB, manfaatkan itu. Kita buat bedah buku dan launching buku di FB. Buat FB Live atau IG Live. Berapapun yang melihat, tidak perlu khawatir.

Lakukan itu sekali, nanti bulan depan membahas Bab I bukunya, bulan depannya lagi membahas Bab II, begitu seterusnya. Jangan dibayangkan launching buku atau seminar di aula yang besar terlebih dahulu. Nanti kalau sudah dikenal, bisa begitu.

Mulai dari apa yang bisa kita lakukan. Mulai dari sekarang.

 

Bagaimana solusinya? Apa saya harus ikut2an bermain di medsos juga untuk promosi buku.

Jawab

Medsos itu adalah salah satu alat untuk kita berpromosi. Kalau ibu tidak bermain medsos, maka bisa dicari cara-cara lain, seperti promosi langsung, seminar, dan sebagainya.

Kalau saya sih menganggap bahwa sekarang ini Medsos adalah alat yang murah dan efektif untuk promosi buku kita. Jadi, saya harus terjun ke dalamnya, melibatkan diri dengan sangat serius, agar hasilnya juga baik.

Semuanya kembali ke Ibu Ningsih. Mau cara apa saja, yang penting pesannya sampai kepada audiens atau calon konsumen kita. Kalau saya, medsos itu harus.

 

 

Adakah rencana road show ke Palangka Raya Kalteng?

Jawab

Seperti saya bilang di awal, salah satu hobi saya adalah jalan-jalan. Maka, senang sekali kalau ada yang bisa memfasilitasi ke berbagai daerah di Indonesia. Pasti saya datang. Hehehee….

 

1. Dari ketujuh program promosi yang telah bapa uraikan, mana yang paling efektif berdsarakan pengalaman bapa?

2. Apa dasar kita kita menentukan program promosi yang sesuai untuk buku kita? Apakah dari sasaran pembaca, jenis buku, atau ada pertimbangan lain?

Jawab

1.Mana yang paling efektif? Semua saya lakukan, dan tidak ada satu yang berdiri sendiri. Kalau saya seminar misalnya, pasti ada medsosnya. Yang tidak pernah ketinggalan ya Medsos ya. Itu hampir menyertai semua program yang lain.

2.Yang paling penting adalah, setelah ini Bapak Ibu bisa mulai pikirkan, program apa yang bisa mulai saya lakukan besok? Yang bisa kita lakukan dengan segera, tidak membutuhkan biaya banyak. Pikirkan, lakukan, evaluasi. Begitu saja seterusnya. Tidak perlu muluk-muluk yang besar-besar. Mulai saja dengan APA YANG BISA KITA LAKUKAN SEKARANG?

 

1. Pak sebelum menjadi penulis seperti yang sekarang, pasti bapak mengalami jatuh bangun sebelum menjadi penulis best seller. Bagaimana bapak bisa sampai sampai tahap.sekarang ini pak?

 2. Pak diantara tujuh promosi buku tersebut. Yang mana yang paling cepat promosi buku nya pak?

Jawab

1.         Setiap penulis pasti pernah mengalami penolakan dari redaktur atau penerbit. Kalau belum pernah ditolak, berarti belum pernah mengirimkan tulisan. Tidak perlu takut ditolak. Itu adalah bagian dari pembelajaran dan hitung-hitung sebagai latihan untuk menulis lebih baik.

2.         Beberapa hal yang menjadi tantangan penulis:

a.         Merasa down kalau ditolak.

b.         Takut tulisannya ditolak, atau buruk dibaca orang.

c.         Takut bukunya tidak laku.

3.         Berbagai perasaan di atas itu manusiawi, dan saya juga pernah merasakan. Yang penting segera untuk bangkit. Kalau ditolak, tulis lagi yang lain. Toh tulisan kita tidak hilang dan bisa menjadi tabungan tulisan untuk buku kita selanjutnya. Pokoknya tugas kita menulis, lalu kirimkan,…

 

Pak Zainudin, apakah kelebihan dan kekurangan menulis buku di link online seperti wattpad daripada memakai media kertas?

Jawab

KELEBIHAN MEDIA ONLINE

1.         Jaringan luas

2.         Kalau bukunya dibaca banyak orang, bisa mendatangkan iklan, dan bisa dicetak. Seperti buku-buku Raditya Dika, mulainya dari tulisan di media online, terutama Blog.

 

KEKURANGAN

1.         Pembacanya hanya yang punya gadget. Masih banyak orang yang suka baca buku kertas.

2.         Model pendapatannya masih dari iklan. Penjualan buku online masih sedikit.

 

Waktu sudah menunjukkan saatnya berakhir, Ibu moderator pun menutup belajar malam ini dengan doa juga ucapan terima kasih kepada Om Jay dan Tim Solidnya sehingga terlaksana acara malam ini. 

Semoga tetap memiliki semangat untuk menulis, menerbitkan, dan menjual buku sendiri dengan gaya sendiri yang sesuai dengan kondisi saat ini. 

 

 

















Comments

Popular posts from this blog

DISINI PEMIMPI JADI PEMIMPIN

RESUME PERTEMUAN LE-29 BLOG SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN

RESUME PERTEMUAN KE-30 DIGITALISASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH