RESUME PERTEMUAN KE-27 MOTIVASI MENULIS & MENERBITKAN BUKU
SENIN, 18 JULI 2022
RESUME PERTEMUAN KE-27
NARASUMBER : DAIL MA'RUF, M.Pd.
MODERATOR : AROFIAH AFIFI
MATERI : MOTIVASI MENULIS & MENERBITKAN BUKU
Alhamdulillah segala puji hanya untuk Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Kesempatan sehingga pada malam ini masih bisa ikut Belajar Menulis 26.
Untuk lebih berkah dalam belajar malam ini, berdoa sesuai agama di silakan.
Ibu moderator menyemangati peserta, seolah tahu bahwa saya juga peserta lain sedang membutuhkan motivasi dari luar. Motivasi dari dalam sedang lesu karena lagi anemia. Beginilah suluh semangat Ibu moderator kepada peserta. Semoga tidak anemia motivasi lagi.
Assalamualikum warohmatullah
Semoga kabar ibu bapak hebat semua,
Selalu penuh semangat membara dalam menghadiri pertemuan kelas ini, juga selalu Semangat dalam beraktifitas untuk menuju cita dan cinta.
Malam ini kita akan mengulik habis , alias mengupas tuntas tentang Motivasi menulis dan menerbitkan buku
Setiap penulis harus memiliki motivasi yang kuat agar kita bisa menjadi penulis produktif dan tidak tergoyahkan.
Kita tahu bahwa terdapat 1001 godaan dan kendala yang menghadang para penulis, diantaranya rasa malas, kehabisan ide, insecure alias timbul rasa takut atau khawatir bacaannya kurang bagus, khawatir tidak ada yang baca, tidak PD,
Atau bahkan kita merasa bosan dengan aktivitas aksara. Benar tidak ibu bapak hebat ?
Sesungguhnya Ini hal yang wajar, tapi..... semua kendala dan permasalahan ini harus diminimalisir dan dicari solusi agar tidak berlarut, yang akan mengakibatkan kevakuman. Kalo sudah vakum kan berabe..
Betul ga Bu pak ?
Seperti mendaki sebuah gunung. Ketika sudah naik mengajak dan mendekat sampai tujuan, akan terasa sangat berat.
Pada Awal mendaki kita semangat sekali, tapi begitu ke atas semakin berat dan tak sedikit yang menyerah .Tapi kita harus ingat dibalik pendakian yang melelahkan.
Akan ada pemandangan indah yang akan membayar lunas semua lelah. Waaw luar biasa
Untuk mengembalikan semangat, maka harus dicari solusi .Solusinya apa ? Dengan cara apa?
Dengan cara apa membangkitkan kembali motivasi ?
Nah pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara kita selaku penulis mengembalikan semangat kita yang naik turun?
Motivasi macam apa sih yang harus kita tanam kuat ?
Agar kita tetap Istikomah konsisten menulis ?
Sepertinya semua motivasi ekstrinsik dari Ibu Moderator harus dipadukan dengan dorongan dari Narasumber.
Sebelum masuk ke pemaparan dari Narasumber, kembali Ibu Moderator narsis menambahi suluh semangat peserta yang nampak melemah. Yuk simak suluhnya moderator !
Wah tidak disangka sudah pertemuan ke 27 artinya kelas menulis kita hampir purna dan mungkin sebagian dari ibu bapak hebat sudah menyiapkan draf naskah buku solo.
Semoga tetap semangat dan terus membara. Api semangat menyala bergelora dalam jiwa untuk terus berkarya.
Kata-kata Mas Fuadi sangat menyentuh hati Pak Dail : MENULIS ITU DILAKUKAN UNTUK MENEBAR KEBAIKAN
Pak Dail pun menambahkan kata-katanya. Kata -kata lebih ampuh dari peluru. Peluru bisa menembus ke 1 kepala, kata-kata bisa menembus ke banyak kepala
Sesi tanya jawab
Pantun pembuka dari Moderator Ibu Arofiah Afifi:
Pagi hari mentaripun terlihat
Jendela ku buka terasa dinginnya
sungguh materi yang bermanfaat
Kini dibuka sesi Bertanya
1. Pak jujur motivasi yandri seperti permen nano nano dalam menulis. Kadang manis, asam, asin, rame nya pak..
Nah ini bagaimana kita mengelola motivasi agar menjadi satu kesatuan rasa "manis" dalam menulis pak, supaya tercipta tulisan yang manis disantap para pembaca pak?
2. Apa salah satu kunci rahasia yang bapak pakai secara turun temurun agar motivasi bapak terkunci dan tidak lepas kesana kemari?
Jawaban. Bergabung dengan komunitas penulis, baca chat walau sudah ratusan siapa tahu ada yang lucu, Blog walking terus.
1. Bagaimana caranya memotivasi diri agar tetap bisa menulis?
2. Banyak sekali orang yang ingin menulis untuk menerbitkan buku solo akan tetapi malah buyar ditengah jalan. Nah agar hal ini tidak terjadi apa yang harus dilakukan.
Jawaban. Menulis itu kebutuhan. Jadi tulislah apa yang kita rasakan, alami, lihat, dengar dan lain-lain. Disitu ada kemauan , disitu ada jalan.
1. Ketika bapa sudah mwnerbikan beberpa buku solo apakan pernah melakukan evaluasi terhadap buku solo pertama atau membandungan perkembangan keterampilan penulisan bapa?
2. Mengaja untuk selalu konsisten itu tidak mudah, apakah bisa dgn latihan menulis di waktu yg sama( terjadwal) atau lebih baik menulis setiap ada ide?
Tulisan resume yang kren luar biasa. mantap bunda. lanjutkan dan mari terbitkan buku solo
ReplyDeleteResume UNIK . saya suka peta konsep dari Pak Sim . Luar biasa
ReplyDeleteTulisan yang menarik pak
ReplyDelete