RESUME PERTEMUAN KE-14 KONSEP BUKU NONFIKSI
Segala puji syukur senantiasa dipanjatkan hanya kepada Allah
SWT atas nikmat kesempatan belajar di kelas BM 26. Tanpa terasa sudah hampir
setengah perjalanan.
Malam ini kembali belajar bersama mentor yang luar biasa,
yakni Ibu Musiin, M.Pd. Adapun moderator yang bertugas adalah Bu Lely Suryani.
Moderator pun muncul dengan sapaan hangat khas Bu Lely yang selalu
segar seperti udara pegunungan, kepada peserta dan narasumber. Aturan main tak lupa Bu Lely sampaikan. Biar
tetap pada tempatnya alias tidak ngelantur.
Moderator mengajak peserta untuk berkenalan dengan Ibu
narasumber malam ini.
Ibu narasumber saking sayangnya kepada peserta, beliau
memberikan wejangan dulu.
§
Peserta bisa menulis sesuai dengan hobi,
kegemaran, kesukaan, cerita, atau
sesuatu yang dikuasai dan dicintai. Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan
yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang belum
dikeluarkan.
§
Ibu Masiin mengutip kata-kata Dan Poynter,
menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis
pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang ditakdirkan memiliki
pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya.
§
Kejadian hari hari entah yang enak, tidak enak,
luar biasa atau pun biasa biasa saja, akan bergerak terus setiap saat.
Jadi, semua tergantung pada individu
masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak.
§
Jaman now, arus informasi begitu deras. Dalam
hitungan detik, jutaan informasi masuk melalui berbagai aplikasi yang bisa
menjadi referensi kita untuk menulis buku.
§
Semua adalah guru dan semua adalah murid.
§
Buku yang kita tulis akan menjadi rekam jejak
untuk siapa pun, termasuk generasi yang akan datang. Harapannya menjadi
pemantik mereka untuk menjadi lebih hebat dari kita
§
Menulis bukanlah keterampilan yang mudah.
Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa,
menulis adalah keterampilan yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah
berbicara, semudah bergosip . Justru tantangannya ada karena menulis sulit.
Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume,
menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS
§
Sebelum menulis buku, Bapak ibu harus menemukan
alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis.
§
Keinginan kuat
ternyata mengantarkan ke hukum tarik menarik di alam semesta ini. Hukum
Tarik-Menarik dalam rahasia alam ini mengatakan bahwa kemiripan menarik
kemiripan.
Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
1.Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari
mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit)
Contoh: Buku Pelajaran
2.Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan
3.Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir
per butir. Pola ini diterapkan pada
buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab
setara)
Pola yang saya pakai dalam menulis buku Literasi Digital
Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster.
Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5 langkah, yakni
1.Pratulis
2.Menulis Draf
3.Merevisi Draf
4.Menyunting Naskah
5.Menerbitkan
Langkah Pertama. Pratulis
1.Menentukan tema
2.Menemukan ide
3.Merencanakan jenis tulisan
4.Mengumpulkan bahan tulisan
5.Bertukar pikiran
6.Menyusun daftar
7.Meriset
8.Membuat Mind Mapping
9.Menyusun kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari
buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.
Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang
menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya
1.Pengalaman pribadi
2.Pengalaman orang lain
3.Berita di media massa
4.Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5.Imajinasi
6.Mengamati lingkungan
7.Perenungan
8.Membaca buku
9.Survey
10.Wawancara
“Tema yang saya angkat di buku saya adalah pendidikan.
Ide berasal dari berita di media massa,
mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel
dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang
tayang pada tanggal 20 Maret 2020” ujar Ibu Masiin
Referensi berasal dari data dan fakta yang diperoleh dari literasi di internet.
Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.
1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau
informal ;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau
informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan
Tahap berikutnya membuat kerangka. Kerangka ini sudah
disetujui Prof. Eko dan untuk melanjutkan
ke proses penulisan.
Berikut ini
adalah dafatr isi dari buku yang Ibu Masiin buat.
BAB
1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam
Berinternet
BAB
2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
BAB
3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada
Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital
BAB
4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB
5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi
Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital
Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet
+62
Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat,
saya mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)
Anotomi
Buku
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL,
minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih
(OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
Langkah ke-2 Menulis Draf
1. Menuangkan konsep
tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan
kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
Langkah ke-3 Merevisi Draf
1. Merevisi
sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa gambaran
besar dari naskah.
Langkah keempat Menyunting
naskah (KBBI dan PUEBI)
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma
Hambatan-hambatan dalam menulis
1. Hambatan waktu
2. Hambatan kreativitas
3. Hambatan teknis
4. Hambatan tujuan
5. Hambatan psikologis
Buku nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan
kenyataan atau fakta.
Berikut ciri-ciri buku nonfiksi :
1. Bahasa yang digunakan formal dan baku.
2. Isi berkaitan dengan fakta.
3. Tulisan bersifat ilmiah populer
4. Isi diambil dari penelitian atau temuan yang sudah ada
Jenis Buku Non Fiksi :
1. Buku Catatan Pelajaran
2. Buku Teks
3. Buku Pelajaran
4. Buku Motivasi
5. Buku Filsafat
6. Buku Sains Populer
7. Kamus
8. Ensiklopedia
9. Biografi
10. Memoar
Demikian sharing pengalaman dari narasumber. Semoga ilmu
yang sedikit ini bisa membantu Bapak Ibu menaklukkan tantangan untuk menulis
buku non-fiksi
Ibu narasumber kita memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
peserta. Intisarinya sebagai berikut :
·
Dibedakan antara faktual dengan aktual. Faktual
tidak berkaitan dengan momen, namun lebih ke isi, sedangkan aktual mengacu ke
sesuatu yang sedang dibahas atau dibicarakan. Faktual bisa aktual, sedangkan
aktual belum tentu faktual,
·
Perbedaan antara Fakta dengan berita. Fakta bisa
bersifat kekinian, sedangkan berita kekinian belum tentu berdasarkan fakta, misalnya hoax yang
berkembang di masyarakat.
·
Saat ini sudah ada alat berbasis web yang dapat
mendeteksi level plagiarisme. Alat ini bisa dipakai sebelum kita meng-upload
tulisan kita
·
Model teks apapun bisa kita gunakan selama itu
sesuai dengan tujuan tulisan kita, misalkan kita menulis jenis buku motivasi. Pembaca
akan tertarik dengan tulisan kita karena menggunakan teks persuasi. Teks narasi
dipakai ketika memberi cerita untuk memperkuat motivasi.
·
Model teks yang digunakan untuk buku teks pelajaran adalah
eksplanasi dan deskriptif.
·
Semakin sering menulis, secara otomatis makna
yang disampaikan lebih mudah ditangkap pembaca.
·
Memoar adalah bentuk nonfiksi kreatif di mana penulis menceritakan pengalaman dari
hidupnya dan biasanya berbentuk narasi. Buku memoar biasanya memberi inspirasi pembaca. Laskar Pelangi
adalah kisah 10 bocah, dari sudut pandang Andrea Hirata.
Waktu pun menunjukkan jam 21.37. Sudah saatnya berakhir belajar.
Tanpa terasa, lewat dari 120 menit belajar menulis bersama Ibu Masiin yang luar
biasa semangat juga Ibu moderator yang senantiasa ceria beraura positif yang
berimbas ke peserta. Seolah belajar sebentar saja.
Ibu moderator menutup kelas belajar BM 25-26. Alhamdulillah.
Terima kasih duo Ibu hebat telah membersamai kita. Semoga
Allah membalasnya dengan yang lebih baik dan lebih banyak. Aamiin.
Resume yang lengkap... Keren pa 👍👍👍🙏🙏🙏
ReplyDelete