RESUME PERTEMUAN KE-12 PROFREADING SEBELUM MENERBITKAN TULISAN

 


Senin, 13 Juni 2022

Resume Pertemuan ke-12

Moderator : Nur Dwi Yanti

Narasumber : Susanto.Pd.

Materi : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan


Tepat 19.01 Ibu moderator memulai acara malam ini Belajar Menulis angkatan ke-25 dan 26. Sebagai tanda rasa syukur atas limpahan nikmat sampai malam ini, doa belajar pun dipanjatkan. Semoga berkah. Aamiin.

Bapak narasumber kita yang luar biasa pun menyapa peserta setelah dipersilahkan masuk oleh Ibu moderator. Beliau di kenal dengan nama Pak D, seorang guru sekolah dasar, lulusan S1 Universitas Terbuka tahun 2017.


Setelah menyampaikan aturan belajar pada malam ini, "Silakan Pak D untuk menyampaikan materinya" pinta Ibu moderator.

Pak D pun mulai myapa peserta Belajar Menulis. 

Beliau menyampaikan Proofreading atau kadang disebut dengan uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan, bertujuan untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut.

Manfaat melakukan proofreading, kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata dapat dihindari. Walau hal ini sudah tugas bagian aditor tapi jika proffreading dilakukan sendiri maka akan memudahkan editor sehingga tulisan kita sangat mungkin menyenangkan hati editor. Bisa langsung lolos begitu. Ga salah kok berbuat senang kepada orang lain. Masih ibadah juga, kan ?

Pak D menambahkan lagi hal lain yang tak kalah penting, "Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca namun bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami". 

Untuk dapat diterima logika dan dipahami secara benar maka Proofreader sudah sejatinya mengenali tiga hal berikut :

1) apakah sebuah kalimat efektif atau tidak

2) susunannya sudah tepat atau belum

3) substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak.


"Mengapa harus melakukan proofreading ?", pertanyaan Ibu moderator ke narasumber seolah mengarahkan peserta agar lebih fokus lagi dalam mengkaji proofreading. 

Bapak narasumber menjawab, "Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak Anda lewatkan. Terutama jika Anda berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas" Mantap Pak D. Setuju sekali.

Tindakan Proofreading dilakukan sendiri, jika dilihat dari sisi pembiayaan maka akan jauh berbeda jika dilakukan oleh profesional. Lebih murah maksudnya. 

Ini ajakan Ibu moderator, "Yuk, melakukan proofreading sebelum tulisan diterbitkan". Saya mah angat mendukung Bu Mod.

Saran Pak D, "Pastikan tulisan Anda sudah jadi atau sudah selesai". 

Pak D seolah tak habis-habis sarannya beliau pun menambahi sarannya, "Setelah tulisan jadi, endapkan barang sejenak agar pikiran tidak larut dalam tulisan . Kemudian, lakukan proofreading dan bersikaplah netral. Artinya, menilai karya penulis secara objektif. Bertindaklah sebagai seorang pembaca".

Inilah empat tips dari Bapak narasumber yang luar biasa. Kita simak yuk!

Langkah Pertama

Merevisi draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.

Langkah Kedua

Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.

Langkah Ketiga

Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.

Langkah Keempat, meliputi :

1.  Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit

2.  Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI

3.  Konsistensi nama dan ketentuannya

4.  Perhatikan judul bab dan penomorannya

Beliau masih bersemangat untuk mengajak peserta BM 25 dan 26 untuk hal berikut ini. Apa saja, kita simak dengan baik ya.

"Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata".

"Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya".

"Cara mudah melakukan proofreding terutama pada typo, saya sudah diajari oleh ibu Rita Wati (Guru, Penulis, Narasumber, Youtuber, sahabat Kelas Belajar Menulis). Materinya saya peroleh pada sebuah grup menulis".

"Saya lakukan dan dan saya buat video dari apa yang diajarkan bu Rita Wati di Youtube" Ini link nya https://www.youtube.com/watch?v=tZZgrv5-JXo.


Intisari dari sesi tanya jawab.

Hindari kesalahan tanda baca. Kuasai lagi dengan membaca tulisan orang yang sudah jadi seperti Om Jay bisa juga gunakan "alat bantu" yang sesuai.misal KBBI atau PUEBI.

Menjadi penulis sekaligus pembaca. 

Proofreading bisa dilakukan sendiri.


Bu Mod kembali mengingatkan peserta dan narasumber bahwa waktu sudah menunjukkan 21.01. "Saatnya berakhir BM 25 dan 26", katanya. 

Narasumber, Pak D pun menyampaikan closing statement tanda pembelajaran malam ini selesai.


Terima kasih Ibu moderator yang energik, terima kasih juga kepada Pak D atas pemaparan ilmunya. Sudah membersamai kita belajar malam ini. Semoga Allah membalas segala kebaikannya dengan yang lebih baik dan lebih banyak. Aamin Ya Rob.

Membacalah, Anda akan mengenal dunia lebih dekat. 

Menulislah, Anda akan dikenal dekat oleh dunia. 

(Madi Ar-Ranim)




Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

DISINI PEMIMPI JADI PEMIMPIN

RESUME PERTEMUAN LE-29 BLOG SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN

RESUME PERTEMUAN KE-30 DIGITALISASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH