RESUME PERTEMUAN KE 10
Rabu, 8 Juni 2022
Resume Pertemuan ke-10
Moderator : Sigid Purwo Nugroho
Narasumber : Sudomo, S.Pt
Materi : Kiat Menulis Cerita Fiksi
Tujuh Kiat Menulis Fiksi yang Anti Gagal
Belajar menulis angkatan 26 dimulai dengan sapaan moderator Pak Sigid Purwo Nugroho untuk mengajak peserta berdoa bersama. Narasumber disilahkan oleh moderator untuk menyampaikan paparannya. Inilah materi Kiat Menulis Cerira Fiksi bersama Pak Sudomo, S.Pt yang luar biasa.
Tujuh kiat dalam menulis cerita fiksi yang anti gagal !
1 | Mulai dari Diri
Pada alur ini, silakan Bapak/Ibu menuliskan pengalaman belajar Bapak/Ibu menulis cerita fiksi. Jika memang belum pernah, silakan tulis saja. Bapak/Ibu bisa menuliskan kendala yang dialami. Bisa juga keseruan belajar menulis fiksi. Bisa juga hal-hal lainnya terkait pengalaman menulis cerita fiksi. Silakan tulis pengalaman dalam beberapa kalimat saja kemudian kirim ke moderator yang bertugas malam ini, yaitu Pak Sigid. Saya tunggu hingga pukul 19.30 WIB. Silakan, Bapak/Ibu.
Saya yakin Bapak/Ibu lain punya cerita yang seru dan berbeda-beda pastinya. Apa pun ceritanya itu merupakan awal yang baik untuk memulai belajar menulis fiksi. Tetap semangat belajar, Bapak/Ibu!
2 | Eksplorasi Konsep
Bapak/Ibu bisa mencermati lagi video pembelajaran Menulis Fiksi itu Mudah di https://youtu.be/dXX9RWxT_u8 Selanjutnya peserta disilakan mempelajarinya sebagai dasar pada alur berikutnya. Pemateri di kolom memberikan deskripsi tautan contoh-contoh yang bisa Bapak/Ibu baca.
3 | Ruang Kolaborasi
Pada bagian ini, berdasarkan pemahaman Bapak/Ibu dari video di atas, kita akan mencoba berkolaborasi menulis cerita fiksi. Saya akan bagikan beberapa kalimat pembuka, silakan Bapak/Ibu lanjutkan kemudian kirim ke Pak Sigid, ya.
Tantangan dari Bapak narasumber yang hebat sepeti ini . "Silakan Bapak/Ibu lanjutkan cerita berikut ini":
"Aku tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara...
Berikut ini ada tiga peserta yang berhasil mengirimkanya. Kita simak bersama..yuk !
"Aku tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara Dirham, anak tetangga yang saat ini duduk di kelas 3 SD.
Sejenak saya merasa heran mengapa tiba tiba dia berteriak seperti itu.
Biasa dia sering main bersama anak-anak sebayanya di dekat rumahku. Karena sering mendengar dia bercakap-cakap, maka suaranya mudahku kenali.
Tiga hari sejak kejadian itu, saya pun masih penasaran mengapa dia berteriak saat malam. Akhirnya saya mengetahuinya, karena sebentar lagi libur kenaikan kelas, orang tua Dirham membujuknya untuk berkhitan
"Aku tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara ibu ku, yang tengah di bujuk oleh bapak untuk melakukan pengangkatan sel kanker yang bersarang di tubuh nya. sangat susah membujuk beliau. "Ibu tidak mau masuk ruang operasi, biar ibu seperti ini, tegas beliau ditengah sunyi nya malam. suara isak memecah sunyi, bagaimana tidak, besar harapan bapak agar ibu sembuh. tapi beliau tetap bersikukuh. andai ada obat penawar untuk ibu meski di ujung jurang sekalipun pasti akan kami cari. akrna beliau ada ,encusuar dirumah, tanpa ibu rumah terasa mati. dan itulah yang kami rasakan sekarang. ibu telah kembali keperaduan. terlelap dengan damai ibu ku
Ketiga cerita tersebut mengandung unsur-unsur pembentuk cerita fiksi. Ada tema, penokohan, alur/plot, sudut pandang, dan latar/setting. Berdasarkan pemahaman, Bapak/Ibu tentu sudah paham betul dengan semua unsur tersebut pada masing-masing cerita, bukan?
"Aku tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara Dirham, anak tetangga yang saat ini duduk di kelas 3 SD.
Sejenak saya merasa heran mengapa tiba tiba dia berteriak seperti itu.
Biasa dia sering main bersama anak-anak sebayanya di dekat rumahku. Karena sering mendengar dia bercakap-cakap, maka suaranya mudahku kenali.
Tiga hari sejak kejadian itu, saya pun masih penasaran mengapa dia berteriak saat malam. Akhirnya saya mengetahuinya, karena sebentar lagi libur kenaikan kelas, orang tua Dirham membujuknya untuk berkhitan
Materi berlanjut lagi dengan hal berikut :
4 | Demonstrasi Kontekstual
Pada bagian ini, Bapak/Ibu peserta diajak untuk kembali mencerna materi terkait cerita fiksi. Terutama menyangkut premis. Narasumber hanya menguatkan saja, yaitu tentang premis. Dari video tadi, ayo Bapak/Ibu untuk mengenal premis. Oleh karena itu, Bapak/Ibu diminta untuk memilih satu cerita dari tiga cerita tersebut di atas, kemudian tuliskan premisnya.
Pesan Pak Sudomo kepada seluruh peserta menulis angkatan 26 adalah Premis. Premis adalah ringkasan cerita yang berisi tokoh, tantangan, dan resolusi. Premis akan sangat membantu kita agar tidak keluar jalur saat mengembangkan cerita. Boleh dibilang rambu-rambu utama dalam penulisan.
5 | Elaborasi Pemahaman
Pada bagian ini narasumber memberikan penekanan pada materi yang ada di video. Beberapa hal penting yang menjadi catatan bersama dalam menulis sebuah cerita fiksi. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam elaborasi pemahaman.
1) Alasan harus menulis cerita fiksi selain saat ini ada AKM dengan materi teks literasi fiksi, juga dengan belajar menulis cerita fiksi kita bisa menyembunyikan dan menyembuhkan luka.
2) Bentuk cerita fiksi di antaranya, yaitu fiksimini, flash fiction, pentigraf, cerpen, dan novel.
3) Unsur pembangun cerita fiksi meliputi tema, premis, penokohan, latar/setting, sudut pandang, dan alur/plot.
Materi selanjutya diteruskan. Ikan Hiu Ikan Pari. Yuk...mari. Semangat...yuk Bapak Ibu hebat peserta BM 26..!
Pak Sudomo memberikan tanda dengan huruf cetak tebal adalah bagian terpentingnya.
4) Kiat menulis fiksi yang utama adalah niat dan komitmen yang kuat untuk belajar, baca karya fiksi karya orang lain untuk menemukan berbagai gaya penulisan, ide cerita, dan teknik penulisan. Selanjutnya adalah ide dan genre cerita carilah yang disukai dan dikuasai. Berikutnya adalah membuat outline atau kerangka karangan agar cerita tidak melebar. Setelah itu adalah mulai menulis, melakukan swasunting setelah selesai menulis dan memublikasikannya.
6 | Koneksi Antar Materi
Pada bagian ini Pak Sudomo menyampaikan bahwa Bapak/Ibu bisa melengkapi keterkaitan antara materi satu dengan yang lainnya. Tujuannya adalah agar bisa mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh. Nanti saya bagikan sebuah peta konsep untuk kemudian bisa Bapak/Ibu bisa melengkapi sesuai materi di blog masing-masing pada saat membuat resume.
Kita simak ya...
Peta konsep materi yang sudah dipelajari bersama Permintaan beliau, Bapak/Ibu bisa melengkapi sesuai pemahaman yang diperoleh setelah mengikuti sesi belajar malam ini. Jangan lupa versi lengkap sertakan di postingan resume ya, Bapak/Ibu.
Pada contoh di atas narasumber memberikan tanda panah dari unsur pembangun ke kiat. Tanda panah menunjukkan bahwa dengan memahami unsur pembangun cerita fiksi kita akan lebih siap untuk mengimplementasikan kiat menulis cerita fiksi.
7 | Aksi Nyata
Bapak/Ibu peserta, pada bagian ini bisa melakukan aksi nyata hasil belajar dengan cara menulis resume pertemuan malam ini. Tentu resume yang mengelaborasikan materi malam ini dengan pengalaman pribadi.
Belajar menulis malan ini pun berakhir sudah ditandai oleh moderator dan narasumber menuliskan kata-kata terakhirnya. Terima kasih atas ilmunya, sungguh luar biasa materi ini. Alhamdulillah semoga di lain waktu bisa bertemu lagi dalam keadaan lebih baik dan lebih bagus. Aamiin.
Comments
Post a Comment