PECEL ISTIMEWA MBAH PONI


PECEL ISTIMEWA MBAH PONI

Sehubungan belum selesai dikerjakan di tempat kerja maka diboyonglah pekerjaan tertunda untuk dirampungkan di rumah. Kesibukan mengentri nilai PAT peserta didik memerlukan konsentrasi tinggi sehingga waktu yang ditempuh pun menjadi lebih lama. Kesalahan sekecil apapun harus dihindari. Alhasil kita membagi-bagi waktu sesuai urutan keperluan. Ada yang tergeser dari posisi pertama yakni memasak sayuran. Kaya klasemen sepakbola ya.

Kita akan mencari sayuran yang siap santap saja. Ga perlu rempong. Sasaran utama adalah pasar kaget Bumi Harapan yang dekat dengan rumah. Tempat berkumpul masyarakat sekitar untuk saling memenuhi kebutuhannya. Namun hanya ada satu hari, Minggu saja.

Mbah Poni nama beliau menyebutkan namanya setelah berkenalan. Dari namanya saja sudah jelas ya, dia keturunan Jawa. Hari-hari berbahasa Sunda yang bercampur aduk dengan dialek khas Jawa sehingga sangat mudah dikenali banyak orang. Usianya sudah diatas 70 tahun, tapi tubuhnya masih sehat dan nampak segar.

Berlokasi persis di depan bangunan permanen. Berjejer tiga ruko di belakangnya. Mbah Poni berdagang tidak sendirian, sisi kiri dan kanan ada pedagang celana olah raga dan pedagang roti. Satu tempat terisi oleh banyak pedagang.

Berjualan pecel yang nampak sama seperti halnya pedagang pecel lainnya, namun ada yang berbeda. Tidak memakai plang nama maupun mencantumkan harga tapi pembeli selalu ada. Bahkan dagangannya senantiasa habis setiap kali jualan, katanya dengan omongan khas orang tua berbahasa Sunda tapi logat Jawa.

Pecel Mbah Poni terdiri dari daun pepaya, daun singkong, biji roay, daun kenikir, dan  bunga turi. Tanaman ini banyak ditanam penduduk di sekitar rumahnya sehingga musim berbunga jadi semarak dengan bunga turi. Mbah Poni memanen secara gratis, karena para tetangganya sudah memberi izin untuk mengambilnya.

Tambahan bunga turi pada pecel, yang dijual Mbah Poni, tidak ditemukan di pedagang pecel lain di pasar kaget Bumi Harapan.  Ketika mengunyah bunga turi, ada sensasi rasa jamur yang mondar mandir di lidah. Enak pastinya. Pencarian rasa pun seolah tak henti-hentinya. Bergantain satu sama lainnya. Wangi sangat menyegarkan pun ikut serta. Ya.. aroma wangi daun kedondong menambah ramainya rasa pecel, seramai pasar Bumi Harapan di hari Minggu. Nah ini dia yang membuat istimewa pecel Mbah Poni. Acungan dua jempol jari buat pecelnya.

Lidah semakin dimanjakan dengan hadirnya segelas teh pahit panas. Makan siang yang bergaya Jawa di rumah  telah menambah suasana hangat  keluarga. 

 

Selepas makan siang, terdorong rasa ingin tahu lebih banyak tentang sayuran,  mencoba cari tahu di Google. Alasan utama karena gampang saja. Manfaat makan sayuran setiap hari, ternyata banyak sekali dampak sehat buat tubuh kita. Beberapa diantaranya untuk menjaga kesehatan kulit, mengurangi risiko sakit jantung, menjaga tekanan darah, mengontrol gula darah, melancarkan pencernaan sehingga melancarkan buang air besar, dan paling melegakan adalah mengurangi risiko kanker. Tuh hebat kan !.

 

Dengan mengkonsumsi sayuran secara rutin, telah menjaga kehidupan pertanian di negara kita sekaligus keluarga petani yang bisa lebih baik lagi. Aamiin.

 

Ayo sehat bersama. Bersama kita sehat. 


Comments

Popular posts from this blog

DISINI PEMIMPI JADI PEMIMPIN

RESUME PERTEMUAN LE-29 BLOG SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN

RESUME PERTEMUAN KE-30 DIGITALISASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH