RESUME PERTEMUAN KE-22 MENULIS DI KALA SAKIT
Resume Pertemuan ke-22
Narasumber : Suharto, M.Pd.
Moderator : Helwiyah
Materi : Menulis di kala sakit
Alhamdulillah segala puji hanya untuk Allah SWT atas nikmat kesempatan bergabung di Pegiat Literasi Nasional (PLN) atau BM 25 & 26.
Tepat pukul 19.00 Bu Ewi, panggilan akrab Bu Helwiyah memulai belajar malam ini. Diawali dengan doa bersama sesuai agama dan keyakinan masing-masing, dilanjutkan dengan pemberitahuan urutan acara kuliah malam yang syahdu karena tadi sore turun hujan besar.
Tak kenal maka berkenalan lah. Ibu Ewi mengajak peserta untuk mengenal lebih dekat dengan narasumber. Beliau adalah Suharto, M.Pd, seorang guru. Ada keterbatasan gerak di kaki jadi menggunakan kursi roda.
Menulis di Kala Sakit
Saya akan bagi 4 sub
(1). Awal Menulis ( 2). Menulis di Kala sakit (3). Alat, waktu, dan kondisi menulis (4). Hasil dari menulis
1. Awal Menulis
Kenapa saya menulis?
Ada dua yang melatar belakangi.
1. Gerakan literasi di madrasah tempat mengajar.
2. Kebuntuan dalam menulis
TAMBAHI DARI VOICE NOTE
1.2. Apa yang dilakukan?
a. Baca buku menulis
b. Ikut pelatihan
Dari latar belakang itu saya terus membeli buku-buku tentang menulis dan mencari pelatihan-pelatihan di mana pun berada. Setiap libur sekolah saya pasti ikut pelatihan
TAMBAHI DARI VOICE NOTE
Tidak berhenti disitu saja saya pun ikut pelatihan menulis yg disponsori oleh KSGN
Pada akhir tahun 2016, 3 hari 2 malam di wisma UNJ Universitas Negeri Jakarta.
Bertemulah dengan para pakar seperti: Om Jay, pak Namin, Om Dedi, dan yg lainnya
Dari sini melahirkan buku antologi perdana saya guru biasa
Diakhir 2017 pun saya ikut pelatihan menulis media guru di Cipanas Jawa barat selama tiga hari 2 malam. Di hotel sangga buana. Dari sini saya menulis buku solo perdana dengan judul mengejar Azan
Buku perdana saya abadikan lewat lukisan kanvas dan saya letakkan di depan saya sedang mengetik π
Gembira rasa hati bisa menulis.Tetapi tiba-tiba πππππ badai tornado meluluhkan lantahkan kebahagiaan saya, dengan hitungan jam. Tubuh ini TUMBANG tak berdaya seluruh syaraf yang ada mati semua. Mulai ujung kaki sampai ujung rambut. Hanya tersisah syaraf leher, hidung, telinga, mata, dan memori
Tepat malam Jumat jam 12 malam lidah saya tertarik sejak itu suara saya hilang sampai 4,5 bulan
Nafaspun tidak bisa, jika pada saat itu tidak berada di rumah sakit mungkin innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un. Akhirnya nafas dibantu oksigen dan ventilator. Leher dibolong hingga kini masih tersisah sedikit. 4,5 bulan berada di rumah sakit. 1,5 bulan di ICU, 2, 11 bulan di HCU, dan 1 bulan di ruang inap biasa. Seluruh tubuh ini penuh dengan selang
Teman, saudara, tetangga, jamaah, dan murid-murid tak kuat melihat gurunya yang hanya tulang berbalut kulit. Kisah ini bisa dibaca di GBS Menyerangku
.Dokter sudah angkat tangan terpaksa pulang dalam kondisi sakit .1,6 tahun tubuh ini tidak bergerak sama sekali. Tidak ada yang bisa saya lakukan, galau, stress menghampiri. Sampai berkata kepada istri " Umi lebih baik ayah mati, kasihan dengan umi cape ngurusi ayah,"
Setelah 1.6 tahun secara perlahan tubuh ini mulai bergerak. Singkat cerita tangan sudah bisa menyentuh muka sementara kaki masih terbujur kaku. Suatu hari HP istri berdering, saya pinta ART untuk mengambilkan, lalu diletakkan di atas dada beralas bantal. Lalu saya sentuh ternyata bisa menggunakan HP.
Babak baru dimulai. Saya minta diambilkan HP yg tak pernah saya lihat selama 1,6 tahun. Nomor nya sudah mati. Beli nomor baru. Sejak itu saya lacak Facebook saya, cukup tiga hari baru ketemu password
Dalam hati berkata apa yang bisa saya lakukan dan bermanfaat untuk orang banyak.
Menulis itu yang saya bisa. Akhirnya setiap hari saya menulis
Menulis apa? Menulis apa yang saya derita. Saya posting di Facebook. Apa yang terjadi banyak para pembaca yang tertarik, karena setiap artikel selalu saya selipkan kalimat motivasi .
Sampai teman Om Jay membaca artikel yang saya buat. Beliau bilang ini yang ditulis kisah orang lain atau dirinya sendiri.
Om Jay pun menghubungi saya lewat vicol selanjutnya Om Jay mengajak saya untuk ikut pelatihan gelombang 8
Dengan sisa tenaga yang ada saya berusaha untuk mengikuti sebatas kemampuan
Alhamdulillah, dengan pelatihan tulisan saya semakin banyak nutrisinya, Karena langsung saya terapkan
Akhirnya jadilah buku ke 2 solo ditulis ketika tubuh dalam kondisi berbaring
Sejak itu saya terus menulis dan menerbitkan hingga mempunyai 10 buku solo ber-ISBM. Buku ke 11 sedang proses ISBN dan buku ke 12 sedang diedit
Insyaallah Minggu ini bisa selesai editnya dan mohon dengan sangat om Jay untuk memberikan kata pengantar
Disamping menulis saya belajar desain cover buku dengan pak Ajinatha
dilakukan sendiri
Disamping juga membantu teman-teman yang ingin dibuatkan gratis
Ini di antara hasil karya sendiri
Sekarang apa yang dihasil setelah menulis? Buanyak bener ππ
Nah, ini di antaranya
-bisa mendesain cover buku
- bisa melayout buku
- kedatangan YouTuber
- Chanel Sutrisno Muslim "Guru
Inspiratif"
- Chanel Akbar Zaenudin " Guru
Inspiratif"
- mendapatkan Penghargaan
- mendapatkan uang
- mendapatkan teman
- Net working
- Mudah naik pangkat
Dan bisa jadi Narasumber
Berkah ya Pak Suharto
Itulah sepenggal cerita sederhana saya, nanti lebih jelasnya bisa lihat di blog saya.
Terima kasih mohon maaf jika ada saleh-saleh Kate.
Sesi tanya jawab :
Menulis buku menjadi kebanggan sendiri.
Bersikap the show must go on jika ada kritikan tidak pas.
Berprasangka baik kepada Sang Pencipta
Hindari keluhan
Menulis yang dialami, disenangi dan dikuasai
Atasi kejenuhan dengan blog walking
Comments
Post a Comment