RESUME PERTEMUAN KE-11 MENGELOLA MAJALAH SEKOLAH
Resume Pertemuan ke-11:
Moderator : Mutmainah
Narasumber : Widya Setianingsih, S.Ag
Materi :Mengelola Majalah Sekolah
Kelas belajar menulis angkatan 26 kembali belajar luar biasa. Kita berdoa bersama. Moderator yang kekinian bahasanya jadi terbakar semangat untuk berani mengawali juga harus berani mengakhiri. Pokoknya cucumangat deh kita. Pas giliran narasumber, tak kalah hebring kosa katanya. Hebat pisan lah duo macan ini. Siapakah mereka ? Rasanya seperti sambel tanpa trasi, gak sedep lho. Bagaimana kalau kita kenalan dulu ya.
Kenalan dengan nara sumber....yuk..
Nara sumber untuk pertemuan ke-11 adalah seorang guru MI yang spesialis kelas ! dan 2. Ibu yang hebat malam ini mempunyai nama Widya Setianingsih seorang guru di MI Khadijah Malang alumni BM 21 yang kariernya melesat bak pesawat jet dari peserta menjadi moderator sekaligus narasumber, kurator, dan sekarang merangkap menjadi editor, penulis buku puisi Ini contoh karyanta "Laras laras makna dalam kata".
Karya luar biasa beliau yang diterbitkan adalah 19 buku antalogi, sebagai kuartor dua buku, dan mengedit dua buku. Kereeeennn abis.
Untuk moderator, aku belum nemu tuh. Penasaran juga, tapi sehubungan waktu terbatas jadi diputuskan PR saja ya. Gapapa dikasih PR mencari siapakah Ibu Mutmainah ?
Kita langsung to the point saja ya. Ibu Widya Setianingsih pun memaparkan materinya.
SELUK BELUK MAJALAH
MENURUT KBBI Majalah adalah :Terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca.
Menurut Waktunya, penerbitannya, dibedakan atas:majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya’. Menurut Isinya dibedakan atas majalah berita, anak-anak, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya;
Untuk lebih mudah koneksi dengan pikiran kita, Ibu narasumber mengajak peserta berkenalan dengan majalah Karisma.Majalah sekolah yang top markotop. Yuk...simak ya
- Sejarah singkat Kharisma
Sahabat nusantara, usia majalah sekolah kami kurang lebih 13 tahunan.
Majalah Kharisma lahir sejak tahun 2007.Pada tahun 2008 sempat vakum selama dua tahun. Kemudian pada tahun 2010 terbit lagi dengan title Kharisma reborn.Mengapa reborn? Karena Kharisma terbit dengan penampilan yang baru. Saat pertama kali terbit
tentu tampilan dan isinya tidak seperti saat ini.
Tampilan Kharisma sangat sederhana sekali. Hanya berukuran 21 cm x 16 cm (separuh folio). Itupun tidak dicetak. Hanya di fotokopi hitam putih.
Artikelnya pun belum beragam dan sederhana sekali. Kemudian lahir kembali dengan tampilan lebih menarik, keren, dicetak, berwarna, hard cover dan isinya lebih beragam. Walaupun halamannya waktu itu hanya ada 20 an halaman (sekarang 40 halaman).
Crewnya pun terbatas. Saat itu hanya ada pimred merangkap layout, dan saya sebagai reporter merangkap editor.
Kemudian tahun 2010 saya diangkat menjadi pimred, barulah pembaharuan total dilakukan.
Cukup kan kita kenalan dengan majalah sekolah yang eksisnya se-Indonesia.
Lanjut ..ya Bapak Ibu hebat se-Nusantara, Kita teruskan dengan langkah menerbitkan majalah sekolah.
Inilah empat Langkah Menerbitkan Majalah Sekolah, Apa saja isinya ? Kita pelajari yuk.
1. Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah
2. Mengajukan Proposal. Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dsbnya.
3. Membuat rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll.
4. Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dll
Bagainana dengan susunan Redaksi Majalah Sekolah ?. Apa asaja yang harus diperhatikan ? . Nara sumber nemabahi materinya
1. Penasehat : Dari Yayasan Sekolah/Komite Sekolah. Tugasnya: Memberikan segala pertimbangan terhadap segenap crew tentang majalah sekolah
2. Penanggung Jawab : Yaitu Kepala Sekolah. Tugasnya : Bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional)
3. Pimpinan redaksi : Dari Guru yang ditunjuk. Pemimpin Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya.
4. Editor Tugasnya: Bertanggung jawab swa sunting tulisan, proofreading dan mengedit semua tulisan
5. Reporter : Reporter merupakan “prajurit” di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya.
6. Fotografer Tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis.
7. Layout Tugasnya mendesain majalah, dan tata letaknya agar menjadi tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan
8. Bendahara : Tugasnya: Mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah
Majalah sekolah di jaman now, wow jadul banget kali ya. Tapi berdasarkan uraian tadi kepo ga sih dengan hal yang baru di jaman now ? Beliau memberikan info tambahan yakni fungsi dan manfaat.
1. Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan walimurid, dan siswa
2.Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan.
3. Wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya (menulis, menggambar dll)
4. Sarana publikasi sekolah di masyarakat
5. Menjadi Kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.
Pertanyaan dari Ibu narasumber yang luar biasa. "Bagaimana bapak ibu siap kah untuk membuat majalah di sekolah masing masing?" Langkah selanjutnya peserta harus memperhatikan dalam menerbitkan majalah :
1. Membuat nama majalah. Buatlah nama yang unik, menarik dan mudah diingat.
Bisa juga membuat nama majalah berupa singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang menginspirasi.
Contoh : SMART, MUTUALISTA, KONTAK, CAHAYA.
KHARISMA singkatan dari Khadijah Is My Inspiration.
2. Visi Misi Sekolah dituliskan di halaman 2.
3. Menentukan artikel yang akan ditampilkan
4. Salam Redaksi : Kata sapaan pimred pada pembaca, menyampaikan isi majalah secara singkat, tema majalah, kondisi teraktual saat itu.
5. Berita Sekolah : Kegiatan-kegiatan sekolah, misalnya peringatan PHBI-PHBN,…
6. Mengajukan ISSBN. Agar majalah kita memiliki hak paten, maka Mengajukan ISSBN sangatlah penting. Kita bisa menghubungi penerbit untuk membantu kita mendapatkan ISSBN.
7. Menentukan Bahasa yang dipakai dalam majalah.
Hal yang tak kalah penting adalah sasaran majalah sekolah kita. yakni siswa-siswi kita dan wali murid.
Berikut saran dari Ibu narasumber :
✍️Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak.
✍️Tidak menggunakan bahasa terlalu formal/kaku.
✍️Gunakan bahasa keseharian dan pergaulan.
✍Selipkan bahasa-bahasa gaul yang lagi ngetrend (asalkan harus sopan)
Misalnya hay gaess, hai sobat (sapaan untuk para pembaca)
Gunakan bahasa komunikatif sehingga seolah-olah kita sedang berbincang dengan pembaca.
Tema yang booming atau ngetrend, harus ya ...
Carilah tema dari hal yang lagi booming atau ngetrend di lingkungan sekolah dan masyarakat. Isue-isue keseharian yang sedang booming di lingkungan sekolah dan masyarakat bisa kita gunakan sebagai tema.
Misalnya :Tetap Berprestasi di Masa Pandemi, Semakin Berilmu Semakin Berakhlak, Lets go green, Raih Mimpi Setinggi Bintang, Hold Your Star
Kalau cover bagaimana ? Cover dan Layout Menarik, kudu ini mah ya. Fungsi dari cover majalah adalah untuk melindungi isi majalah dan mencerminkan tema dan isi majalah. Karena itu tampilan cover harus menarik pembaca.
Apa yang perlu diperhatikan dalam Layout dan tata letak majalah ?
- Dibuat sesuai tema dan tingkatan usia pembaca (SD, SMP, SMA).
- Praktis, simple, menarik dan memuat seluruh artikel dengan penataan padat tapi tidak sumpek.
- Carilah guru yang berkompeten di IT sebagai tenaga layout dengan menggunakan aplikasi Corel.
Urusan cetak mencetak majalah, nih saranya. Untuk cetak majalah tidak semuanya kita cetak warna, hal ini untuk menekan budget agat tidak terlalu tinggi. Bisa 8 halaman saja yang di cetak warna, yang lainnya cukup hitam putih saja.
Kalau Pembiayaan majalah sekolah seperti apa dong Bu narasumber ? Pembiayaan digunakan untuk:
1. Biaya cetak majalah
2. Membayar HR crew
3. Pembelian hadiah kuiz dll
Pembiayaan cetak majalah bisa di bagi menjadi 3.
1. Murni dari siswa: Siswa membeli majalah (dimasukkan di daftar ulang atau SPP)
2. BOSDA. Pembiayaan majalah bisa diambilkan dari dana BOSDA dengan kode rekening biaya cetak/penggandaan dan membayar honorarium.
3. Sponsor.. Bisa dengan menggandeng wali murid yang ingin beriklan tentang usahanya dengan memasang iklan tersebut di majalah. Jadi semakin kita pandai mencari sponsor maka akan semakin menekan budget untuk pembiayaan majalah kita. Hal lain yang menjadi ending dari majalah adalah percetakan.
Nih.....perlu dicatet ya. Langgeng tidaknya suatu majalah tergantung crew yang ada di dalamnya. Karena itu seleksi awal sebelum memilih crew syarat utama : Carilah orang2 pencinta literasi yang ikhlas bekerja tanpa mengharapkan imbalan
Buku tanpa dicetak apa jadinya ya. Ya..harus segera ke Percetakan. Tidak bisa dipungkiri percetakan merupakan faktor penting adanya majalah secara fisik. Akan tetapi bila tidak memungkinkan majalah dicetak karena beberapa hal misalnya pendanaan, situasi tidak bisa tatap muka karena pandemi maka majalah bisa juga disampaikan dalam bentuk online. Misalnya dishare dalam bentuk PDF melalui WhatsAp, Web sekolah, IG, Facebook dll. Bisa juga melalui aplikasi flipbook atau photoshop.
Upgrade Ilmu Secara Kontinue. Agar majalah selalu Uptodate maka harus ada jadwal untuk mengupgrade ilmu bagi para crew. Misalnya pelatihan menulis, pelatihan aplikasi Corel,Photoshop untuk layout dll dengan memberdayakan teman sejawat atau mendatangkan narasumber ahli.
Pupuk Kekompakan Team. Ibaratnya tubuh maka crew majalah adalah bagian team yang memiliki tugas SAMA PENTING nya. Oleh karena itu team harus solid, terus pupuk kekompakan team. Saling mendukung dan mengisi kekurangan satu sama lain adalah kunci langgengnya sebuah team.
Intisari sesi tanya jawab yang bisa saya sampaikan :
- Syarat memperoleh ISBN dengan cara mengajukan satu majalah yang sudah jadi pada penerbit setempat. Asal kan majalah kita bebas dari plagiat pasti bisa
- Sekarang zaman online ya. Jika penerbit ada di sekitar kita tentu mudah sekali kita bersua. Tapi bisa loh kita via online. Seperti buku antologi yang kita buat, diterbitkan dengan menghubungi penerbit via online.
- Saat ini melalui gerakan literasi sekolah jadi kita sedang mendongkrak minat baca siswa.
- Bisa melibatkan siswa dalam pembuatan majalah melalui reporter cilik. Jadi mereka bisa menulis dan mengirim karya mereka dalam majalah. Pasti senang sekali jika foto mereka terpasang di majalah.
- Pemberian hadiah berupa kuiz ternyata cukup menarik minat siswa.
Malam mulai beranjak 20 menit melewati jam 21. Namun semangat peserta untuk bertanya malah membara. Narasumber secara sabar menjawab tuntas, tas, tas. Sepertinya moderator pun semakin bergairah setelah menyimak narasumber yang masih tetep gres menjawab pertanyaan peserta BM 26. Seruuu.
Waktu jualah yang harus disesuaikan, masih ada hari esok, masih ada amanah yang lain. Literasi kita pun harus ditambahi agar siswa pun menyaksikan kita bergairah literasi. Tanda pada dunia bahwa kita bisa berbuat terbaik demi peradaban bangsa Indonesia dengan literasi. Semangat literasi !
Terima kasih duo macan.
Mantap pak resumenya
ReplyDeleteterima kasih, semangat jg Bu
DeleteKeren👍👍👍👍
ReplyDeleteRuntut pak. Oke banget
ReplyDeleteMantap resumenya👍
ReplyDelete