resume ke 5 Gairah Menulis Puisi
Jum'at, 27 Mei 2022
Resume Pertemuan ke-5
Narasumber : Ibu Dra. E. Hasanah, M.Pd
Moderator : Bapak Dail Ma'ruf
Materi : Gairah Menulis Puisi
Semangat untuk ikut pertemuan ke-5
setelah melihat flyer di WAG, serius langsung jatuh cinta. Klepek...klepek atau
jaman now mah baper...
Saya yakin pemateri maupun moderator
akan sangat luar biasa. Sangat bergairah sehingga metabolisme meningkat. Aliran
darah serasa deburan ombak laut Di Pelabuhan Ratu. Menghantam otak dan
organ-organ lain.
Kang
Dail membuka dengan kata-kata berikut. Berawal kejar tayang lama-lama tinggi
jam terbang karena terdesak DL akhirnya terbiasa dan mengali. Untuk saya ini
adalah luar biasa membakar emosi. Semangat .Semangat . Semangat itulah yang
diucapkan Kang Dail.
Ini kata-kata Kang Dail yang diambil
dari Self Reminder Jendbond sungguh memotivasi. “Jadilah pelopor, karena pelopor itu belajar, berkarya, tegar,
inspiratif, tanggung jawab dan memotivasi. Pengekor hanya copyopaste,
selfclaim, tidak team work dan ketakutan tersaingi”.Kang
Dail menambah suluh semangat sehingga bara api semangat pun bertambah besar.
“Pelopor tidak pernah berusaha tersohor. Pengekor selalu berusaha tampil di
depan untuk selfproclaim” (Self Reminder Jendbond).
Moderatornya
sudah mengajak saya untuk lebih serius dalam belajar malam ini. Lihat saja
kata-kata sebelum pembukaan.....waduh .....menggoda euy. Inilah sapaan hangat
nan ramah untuk kita sebagai pembelajar. Hallo para peserta Belajar Menulis
gelombang 25 dan 26 yang hebat, Assalaamu ‘alaikum. Selamat malam dan salam
sejahtera untuk kita semua. Semoga kita semua dalam keadaan sehat dan bahagia.
Malam
ini saya senang bisa bertemu lagi dengan Bapak dan Ibu hebat Se-Nusantara untuk
menyimak materi kelima GAIRAH MENULIS PUISI yang akan disampaikan Narasumber
hebat Ibu E. Nurhasanah, M.Pd.
Belajar
kita malam ini seperti biasa mengikuti aturan yang sudah disepakati namun
menyenangkan untuk diikuti...Materi akan dibagi menjadi 2 sesi : Pertama
pemaparan materi dari pukul 19.00 – 20.00 WIB dilanjut sesi kedua tanya jawab
dari pukul 20.00 – Selesai. Bagi yang akan bertanya terkait materi, silahkan
japri ke nomor telepon : 087871926678.
Moderator
mengngingatkan kembali . Jangan lupa untuk sesi tanya jaw:ab ikuti ketentuan
berikut Tulis Nama Lengkap, asal dari mana, gelombang berapa dan no.Hp
dirangkai pertanyaannya.+62 878-7192-6678: Ini dia pantun dari Kang
Dail.....seruuuuu banget..
Jalan-jalan ke pasar baru
Tidak lupa membeli topi
Malam ini dapat materi baru
Judulnya Gairah menulis puisi
Tak
kenal maka .... taaruf lah. Istilah yang saya dapat di Pesantren Siswa Al
Ma’soem. Demikian kata pepatahya, sapaya
kita semakin saling menyangi, mari kita berkenalan terelebih dahulu dengan Ibu
E. Hasanah yang karya-karya puisinya sudah banyak dan tersebar dimana-mana. Beliau
lahir di Sukabumi, lebih kurang 53 tahun yang lalu. Bersuamikan Bapak Drs. M. Hasan. Dari pernikannya
dikaruniai putra tiga orang. Pendidikan terkahir beliau adalah S3 di UNINUS
Bandung.
Pekerjaan
yang diamanahkan kepada beliau sampai saat ini masih bidang pendidikan,
khususnya Pengawas Sekolah di bawah naungan Departemen Agama. Prestasi yang diraih diantaranya adalah pengawas
berprestasi tingkat Jawa Barat tahun 2021 juga dalam ajang yang sama dan tahun
yang sama pula, berprestasi tingkat
nasional. Ibu hebat malam ini ternyata
alumni gelombang 18 ya, Beliau
sangat bersemangat karena ada gairah belajar menulis, sudah menghasilkan buku
solo dan lebih dari 60 buku antologi dalam setahun.. Banyak karena terasah dengan
komunitas belajar ini. Wow keren banget bunda kita . Siapa yang ga kepo...lho.
Dari
riwayat hidup kita tidak salah belajar malam ini karena memang narasumber malam
ini memang orang hebat. Ibu Hasanah....saya memanggilnya. Terasa lebih dekat.
Belaiau juga belajar menjadi kurator,
editor, dan pemberi kata pengantar juga. Rahasinya ikut komunitas literasi ...
antara lain di kelas BM 18, angkatan bu Maesaroh. Hebat pisan. Aslina....Bu.
Prok -prok-prok
Tanpa
terasa, saatnya masuk materi utama yakni Gairah Menulis Puisi. Apa itu puisi? Kepo
kan ....kita. Mau tahu rahasianya? Puisi yaitu aitu ada gairah belajar
menulisnya, ini lho arti gairah menulis. GAIRAH = Keinginan kuat ,
bersemangat. Saya pun ada singkatan
tentang gairah. Gara-gara Ikut Rayuan Huginy akhirnya suamimu nyebur juga di kominitas menulis. Luar biasa memang gairah itu. Nah itu gairah
menulis artinya ada semangat untuk menulis.
Pengertian
puisinya dikutip dari KBBI. Puisi =
ragam sastra yang terikat : irama matra, rima ,bahasa, penyusunan larik dan
bait. Belajar puisinya jg di komunitas belajar menulis dan blogger juga lho. Belajar
puisi telelet, akrostik, atau puisi2 lainnya. Apa pula itu : irama matra, rima , bahasa, penyusunan
larik dan bait. Menurut HB Jassin puisi suatu karya yang diucapkan dengan
perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal
atau kejadian tertentu.Iini contoh puisi
dari pujangga Pak Nastain
Pagi ini embun mengetuk pintu hatiku
Membangunkan dari mimpiku yang
sempat tertunda
Sang embun dengan beningnya memberi
segarnya
Mengobati rindu ini yang lagi
dahaga
Aku terdiam menyaksikan embun
dengan kesuciannu terusir oleh hangatnya mentari
Hangat yang selalu ditunggu para
hati yang sempat tersakiti
Setelah aku yakin bahwa seutuhnya
raga mayamu menghilang, kini nama dan semua memori tentangmu kembali terngiang.
Aku tanpamu dipeluk oleh kenangan
Ingatan kita beradu
Tangis yang dipendam oleh tawa
lepas dan gurauan yang tertutup oleh pertengkaran
Waktu menyirami kita dan pengalaman
menyuburkannya Dalam hening kita bertumbuh
Masihkah ada waktu seperti
sekarang?
Denyut ku milik mu
Denyut mu milik ku
Debar rasa kita sama
Rasa cinta kita sama
Akan kusudahi seluruh diriku,
bermain dalam permainan rasamu.
Yang selalu kau jahatkan itu tak
mampu membuatku sembuh dari rasa sakit berkali-kali.
Sebab yang benar-benar mencintaimu
tidak akan pernah pergi meninggalkanmu.
Perlahan tapi pasti sebuah kisah asmara yang ku geluti
Ternyata berujung perih dan sakit
hati
Hanya bisa sabar menahan luka
Karena derita tak kunjung reda
Kini hanya bisa berkelana mencari
singasana cinta buat hatiku yang terluka
Lelah boleh asal jangan menyerah
, milyaran manusia sedang berjuang
mereka melawan ujian dan cobaan bukan cuma kamu sendiri .
Istirahat sejenak dan lanjutkan
melangkah lakukan hal positif fokus
kepada tujuanmu .
Cinta tidak hanya soal tampan
,nyaman , tapi juga butuh mapan. Mapan bukan berarti mempunyai segalanya , tapi
keadaan dimana kau siap untuk menghadapi segala ujian .
Mampu berpijak dikeadaan susah
sanggup bersyukur ketika mudah.
Puisi
ini termasuk puisi bebas , karena tidak terikat oleh aturan Rima, bait, dan
lainnya. Jadi bebas saja mengungkapkan perasaan dalam diksi diksi yang memukau.
Bu
Hasanah memberikan isyarat bahwa puisi harus mengikuti struktur fisik puisi yaitu
baris-bait, diksi, majas, dan rima. Disimak dari jenis puisi bisa kategori
puisi lama atau puisi baru. Ciri-ciri puisi lama adalah tidak diketahui nama
pengarangnya, disampaikan dari mulut ke mulut, dan sangat terikat aturan.
Ciri-ciri puisi baru diantaranya memiliki bentuk rapi dan teratur, persajakan
akhir yang teratur, terdiri 4 baris. Dilihat dari jenisnya ada Balada, Ode, dan
lain-lain.
Bu Hasanah menyebutkan bahwa untuk mantra, pak Dail pasti sudah ahli nich. Pak Moderator malahan menjawab seperti ini. Saya waktu SMP hapal pantun nasihat dan pantun jenaka juga masih ingat. Utamanya ada gairah untuk belajar menulis saja. Kita simak ....
Asam gendis asam gelugur, kedua
asam siang meriang, mayat menangis di dalam kubur, teringat badan tidak
sembahyang.
Ada
aturan tersendiri untuk pantun ya, karena masuk dalam puisi lama. Misalnya
bersajak a-b-a-b, ada Rima juga.
Elok rupanya pohon belimbing,
tumbuh dekat pohon mangga, enak rasanya berbini sumbing, biar marah tertawa
juga.
Nulisnya harus begini:
Asam gendis asam gelugur, kedua asam siang meriang, mayat menangis di dalam kubur, teringat badan tidak sembahyang.
Bunda
Hasanah pun melanjutkan materi puisinya lagi. Beliau mengatakan “Gairah menulis
akan membara, karena biasanya kita saling memberi masukan dan saling koreksi
sehingga tanpa disadari kita belajar dan pengetahuan bertambah”. Pear
teaching-belajar bareng . Boleh dibilang begitu. Saran Bu Hasanah untuk pemula
biasanya lebih disukai puisi bebas karena si penulis bebas menuliskan isi
hatinya. ini masuk romansa.
Masuk
sesi tanya jawab malah terjadi hal yang sangat menantang. Di sesi ini narasumber
ternyata menyediakan hadiah buku. Bukan tanya jawab....tapi Membuat Puisi. Seru banget....ikut belajar di BM 26. Yang
terbaik dapat hadiah buku. Nah...apa saya bisa jadi yang terbaik ?
Setidaknya termotivasi untuk membuat
puisi yang bebas saja lah.
Kalau perlu kasih hadiah bagi yang terbaik ?
itu permintaan moderator ke Ibu narasumber. Tantangannya: ayo ada yang mau
mencoba menulis puisi bebas gak? Bebas diksi dan lainnya, minimal 1 bait. Beliau
meminta bunda Aam yg memilih yang terbaiknya ya. Untuk tiga terbaik ya
Genderang pun dibunyikan ............Ayo buat Puisi ! yang terbaik dapat Buku. Ayoooo Semangat BM 26
Ini
adalah contoh puisi yang enak dibaca....lho. Karya Bu Hasanah. Nara sumber kita
yang sangat menginspirasi.
Kenangan Indah
Remaja
Putih abu-abu tersemat lengkap di tubuh
Wajah ceria remaja tertawa renyah
Tak kenal arti sedih dan susah
Dunia terasa indah
Seorang remaja pria bergaya
Celana jangkis, lengan baju tergulung
Bicara penuh warna dan canda
Para wanita tergoda hati terselubung
Musim sekolah menengah usai
Semua sibuk dan tumbuh dewasa
Tak jumpa teman remaja lagi
Berkarir, menikah punya keluarga
Kini 25 tahun berselang sudah
Pria dewasa bertemu teman lama
Tak sungkan dan sungguh mudah
Dia bicara cinta yang dulu tertunda
Inilah
respon tantangan dari Bu Hasanah untuk menulis puisi. Peserta bersemangat
sekali. Namun sayang, saya hanya bisa merasakan detak jantung yang semakin
kencang karena berusaha ingin membuat puisi.....tapi buntu kata-kata. Tidak
jadi masalah yang penting sudah ada nyali untuk membuat puisi. Semoga demikian.
Aamiin
Bukan aku
Kau bakar aku.....
Kau asapi aku.....
Kau temani aku....
Kau terangi malam-malamku....
N
A
M
U
N
Bukan aku yang salah tapi aku
disalahkan....
Bukan aku yang menyembunyikan tapi
aku yg difitnah...
aku diam bukan berarti aku dalang
dari semua in....
Aku diam dengan semua finah dan
tuduhan karena apalah dayaku........
Aku hanya sebuah batu.....
"Terinspirasi
dari kisah seorang dr. Radiologi yang hilang katanya disembunyikan roh
halus"
FATAMORGANA
Kataku itu luar biasa
Namun katamu tu Biasa
Milikku itu istimewa
Milikmu juga istimewa
Bahagia itu apa sesungguhnya
Apakah banyaknya harta
Ataukah kecukupan dengan yang ada
Setiap orang punya arti berbeda
Bahaga itu bagaimana
Apakah terwujudnya semua asa
Ataukah kesyukuran atas apa yang
diterima
Sekali lagi setiap kita punya makna
yang berbeda
Akhirnya
setelah memaksa diri sendiri untuk bisa, keluar lah puisi karya sendiri. Berasal dari mengurus tanaman Miana di kebun
atas rumah. Kejadiannya siang tadi.
Miana
Bergerigi tepi daunnya
Melengkung urat-uratnya
Merah bergayut putih
Kuning merangkul hijau
Wangi bukan lagi milikmu
Kokoh kayu pun tak nampak
Lambaian daun mengajakku mendekat
Warna warni mu berebut pandang.
Abas Basari
Bandung
27 Mei 2022
Setelah
bertarung perasaan antara mau dengan tidak bisa akhirnya muncul juga karya
saya. Bersama dengan 11 peserta lain. Wow....luar biasa. Karya pertama seumur
hidup ini yang ditampilkan. Terima kasih Bu Hasanah dan Bapak Moderator Kang
Dail yang seru abis....
Semoga
Allah membalas kebaikkan nara sumber dan
moderator malam ini serta penggagas BM
dengan yang lebih baik dan lebih banyak. Aamiin
Alhamdulillah...Ya
Rob. Hanya itu yang terucap.
Comments
Post a Comment