resume ke-4 Menulis Buku dari Karya Ilmiah

 Rabu, 27 Mei 2022

Resume Pertemuan ke-4 

Narasumber : Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd

Moderator   : Ibu Helwiyah

Materi         : Menulis Buku dari Karya Ilmiah


Persiapan sejak tadi siang dengan mencocokan  jadwal ngajar.......eeee ada saja hal yang harus segera diselesaikan secara segera.....grget gitu. ...tapi inilah kehidupan. Ada sibuk dan ada senggang. Ketika sibuk harus dinikmati.....Dipikir hanya siang saja.....ternyata berlanjut sampai sore ....Yah....ga ada pilihan lain...harus dihadapi. Jadilah belajar berbagi waktu. Pas lihat flyer .......ini judul menarik sekali.

Diawali dengan sapaan hangat pemateri .Assalamu Alaikum wr wb Pegiat Literasi Nusantara ( PLN ).....katanya.  Apa kabar? Semoga semua dalam keadaan sehat ....bahagia dan selalu tersenyum.....kalo belum .....Yuuk senyum dulu......Ternyata setelah tersenyum metabolisme tubuh menjadi lebih optimal kerjanya.

Namanya saja PLN pastilah bermanfaat untuk semua orang...beruntunglah bapak ibu peserta kelas BM 26 ini ...menjadi bagian dari penerang  Literasi  yang tersebar dalam masyarakat di seluruh  wilayah NKRI... Pada Rabu 25 Mei 2022 malam ini, kita memasuki pertemuan ke 4 dari 30 pertemuan yang membedah dunia literasi, mulai dari niat menulis, proses menulis, kendala dan solusi dalam menulis,prosedur naskah tulisan hingga jadi buku melalui pengenalan pada penerbit , promosi buku yang diterbitkan, hingga manfaat buku .Luar biasa ...kuliah mahal tingkat tinggi dengan Nara sumber dan tim   pendamping  yang solid dibawah asuhan PB PGRI dan Om Jay .... Dari gelombang 1 hjngaa sekarang masuk di gelombang 26.

Belajar malam ini diawali dengan berdoa bersama sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing. ..Mari kita sama sama berdoa untuk Nara sumber dan moderator kita yang sedang   terbaring sakit, diantaranya MS Phia, Cing ato dan istri , serta teman teman lain, semoga Allah beri kesembuhan  yang sempurna.Aamiin ....

Inilah moderator hebat malam ini. Ibu Helwiyah seorang guru SD di Jakarta timur, yang akan membersama Bapak Ibu hebat PLN selama 2 jam ke depan bersama pemateri  yang tak kalah luar biasa Ibu " Noralia  Purwa Yunita, M.Pd"  dengan materi " Menulis Buku Dari Karya Ilmiah"

Kuliah malam ini akan membahas hal-hal berikut :

1. Pembukaan

2. Paparan materi

3. Tanya jawab

4. Penutup

Sesi pertanyaan dibuka mulai pukul 20.00 dapat disampaiakan ke nomor 0857 8055 1722 ( Bu Ewi) dengan format Nama- gel_kota dan pertanyaan

Ibu Noralia pun mulai memaparkan materinya dengan mengucapkan Bismillahirrohmaanirrohiim. Permintaan beliau yang harus kita sikapi dengan baik yakni siapkan  HP, Laptop ,minuman hangat, cemilan asik agar nyaman belajar kita. Kondisikan keadaan rumah, minta izin suami/istri dan anak anak agar tidak dikomplain..

Ibu Noralia sudah berhasil menorahkan 8 prestasi dan  29 publikasi. Masya Allah .....hebat yaa ...Masih muda...namun  kegiatan, karya  dan prestasi beliau begitu banyak . Saya yakin bapak ibu semua  pernah bikin skripsi,thesis,karya ilmiah ,best practice. Sekarang ada  dimana? Yuk ....buka lagi, diedit jadikan buku yang bernilai tambah...Caranya...?? Mari sama sama kita simak paparan materi dari Nara sumber hebat malam ini.....Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd.

 

Menulis Buku dari KTI.

Nah, mengapa harus buku? Berikut ini ada empat hal terkait buku :

1. Lebih bermakna dan bermanfaat

Bayangkan jika karya itu masih berupa KTI. Kebanyakan pasti hanya disimpan secara pribadi atau disimpan di perpustakaan. Pembacanya siapa?? Sangatlah terbatas. Jika di perpustakaan sekolah, pastilah para warga sekolah. Jika KTI ini diubah menjadi buku, maka apa yang terjadi?? Buku itu dapat dibaca siapapun. Lewat apa?? Dari penjualan buku kita. Dengan demikian, sasaran pembaca jauh lebih luas. Tidak hanya terbatas untuk kalangan tertentu saja

2. Keutungan materi

Siapa sih yang menolak diberi materi. Nah, ntuk ini bonus tersendiri pastinya. Jika buku kita laku terjual dan penjualan banyak, pastilah materi akan mengalir ke kantong kita. Bayangkan jika masih berupa KTI, diperjualbelikan pun tidak akan bisa..

3. Hasil penelitian akan tersebar luas

KTI yang sudah dikonversi menjadi buku akan mudah diakses oleh banyak pihak. Akibatnya, penelitian yang didapatkan pun akan diketahui oleh masyarakat luas. Saat ini tuntutan literasi sudah harus diterwujud sehingga akan menjadi peluang yang menyenangkan.

4. PAK

Buku dari KTI jika berhasil dibukukan apa sih yang bisa saya rasakan? Saya yang berstatus guru tetap yayasan pun akan diapresiasi oleh yayasan dalam bentuk pengahrgaan, misalnya naik golongan diperjalanan. Apalagi yang ASN. Nah,, ini pastinya sangat menggiurkan untuk bapak ibu guru. Karena memang tuntutan ASN haruslah ada progres untuk peningkatan profesionalitasnya. Dan ini semua terekam dalam Angka Kredit. KTI menjadi buku dapat digunakan untuk pengajuan angka kredit bagi para guru ASN. Selain itu, poin buku lumayan tinggi pada ketentuan angka kredit sehingga ini sangat menguntungkan untuk  bapak ibu guru.

Nah...., bagaimana cara mengubah KTI menjadi Buku? Kepo ...kan...Ubah judul KTI yang terkesan kaku dan ilmiah menjadi judul populer yang menarik dan eye catching. Judul karya ilmiah versi buku hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi, subjek, tempat penelitian. Sebagai contoh : Efektivitas SEM Berbasis Mind Map pada mata pelajaran Kimia untuk meningkatkan pemecahan masalah siswa materi pokok reaksi Redoks. Judul ini merupakan judul skripsi yang terkesan kaku,  kurang menarik, terlalu ilmiah, panjang, dan kurang eye catching. Nah, ini diubah menjadi seperti ini : Metode SEMMI dalam Pembelajaran Sains Abad 21. Lebih singkat, padat dan jelas namun tidak terkesan kaku

Langkah selanjutnya adalah  mengubah DAFTAR ISI. Biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa :

BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah

BAB 2 landasan teori

Bab 3 metode penelitian yang berisi rumus2 statistika

Bab 4 hasil dan pembahasan

Bab 5 penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Namun ketika diubah menjadi BUKU, daftar isi menjadi : (ikuti pedoman 2W+1H), maka kita akan memperoleh hal-hal berikut :

Bab 1 (Why) menjelaskan masalah umum pembelajaran sains, pentingnya metode pembelajaran yang menarik untuk siswa, alasan metode SEMMI dalam pembelajaran

Bab 2( APA) menjelaskan apa itu metode pembelajaran, metode SEMMI, karakteristik metode, pembelajaran sains abad 21

Bab 3,4,5, dan seterusnya ( How ) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya.

Boleh juga mengembangkan materi dari bab 2 di KTI.

Sebagai contoh bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi :

2.1. hasil belajar

2.2. media pembelajaran

2.3. Modul

2.4. metode pembelajaran

2.5 pembelajaran SEMMI

Jika dikonversi menjadi

Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku

Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN

3.1. Pengertian media

3.2. jenis media

3.3. manfaat media

Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku

Bab 4 mengenal modul

4.1.pengertian modul

4.2. karakteristik modul

4.3.sistematika modul

4.4. kelebihan modul

dan seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai…

Dengan demikian hanya dari bab 2 KTI saja, kita sudah dapat menuliskan/ mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku. Jadi, perbanyak penjelasan teori dari bab 2 karya ilmiah dan juga hilangkan rumus statistika yang biasanya ada di bab 3 karya ilmiah.

Pada bab I Karya ilmiah yang biasanya menuliskan tentang  Rumusan masalah,  tujuan penelitian,  manfaat penelitian,  definisi operasional, hasil penelitian terkait. Ini semua harus dihapus ketika mengkonversinya menjadi buku.

Kalau grafik bagaimana ? Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat

Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku

Hal yang harus menjadi perhatian agar menjadi nilai lebih buku kita adalah kaitkan dengan kondisi terkini agar buku kita lebih mengikuti jaman. Sebagai contoh, judul diatas merupakan skripsi tahun 2011, namun ketika mengubahnya menjadi buku, saya kaitkan dengan pembelajaran abad 21 yang lebih menekankan kepada 4C yaitu keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi dan kreativitas. Dengan demikian, buku yang dibuat dapat dijadikan salah satu alternatif solusi pembelajaran sekarang ini.

 

Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti :Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya. Namun, hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya

Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut

Karya ilmiah versi buku minimal 70 alaman format A5 dengan  huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan dengan aturan Penerbit.

Dilanjukan dengan SESI 2 : Menulis Artikel ilmiah untuk jurnal dari KTI

Malam bertambah berat namun materi masih terus berlanjut. Yuk dengan semangat lagi, kita teruskan lagi ...ya. Menulis Artikel ilmiah untuk jurnal dari KTI.

Ibu Noralia kembali menyapa peserta dengan kalimat ajakan yang santai namun bermakna. Disimak ya bapak ibu ......siapkan pertanyaan di kirim ke  no Bu Ewi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Pesan beliau diantaranya. Tulis artikel sesuai dengan template jurnal yang dituju. Biasanya ini yang tidak diperhatikan. Tiap jurnal pasti memiliki template yang berbeda. Jika artikel yang masuk tidak sesuai template, otomatis akan langsung ditolak oleh pengelola sebagus apapun penelitiannya. Judul singkat, padat, jelas, dan tetap ilmiah. Hindari penggunaan singkatan pada judul dan kata kunci wajib disematkan  dalam judul. Baris kepemilikan artinya peneliti atau penulis artikel tersebut. Dalam hal ini yang benar-benar terlibat baik dalam hal perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian hingga pelaporan penelitian. Baris kepemilikan biasanya mencantumkan nama (tanpa gelar), instansi, jabatan akademik

Tambahan  pesan yang lain dari beliau adalah abstrak. Abstrak biasanya berisi tujuan penelitian, metode penelitian, hasil dan simpulan. Karena jumlah kata dalam abstrak sangatlah terbatas (panjang abstrak tiap jurnal berbeda), maka latar belakang masalah dan tinjauan Pustaka tidak perlu dimasukkan. Penulisan keyword pada abstrak, sebaiknya 3 sampai 5 KATA, dipisahkan ;, dan tanpa kata penghubung.

Mari kita uraikan isi artikel. Apasaja ya! Pendahuluan berisi latar belakang masalah, sedikit tinjauan Pustaka, rumusan masalah dan tujuan penelitian. Pada bagian metode penelitian, hindari penulisan rumus statistika yang berlebihan. Bagian ini cukup berisi subyek penelitian, desain penelitian (dalam bentuk bagan), teknik pengambilan data, analisis data (tanpa rumus statistika). WAJIB, mohon maaf ya dicetak kapital karena penting, ada juga sumber rujukan dari metode yang digunakan

Perbanyak penggunaan tabel atau diagram untuk menyajikan hasil penelitian. Pembahasan hasil penelitian dikaitkan dengan teori yang sudah dikemukakan oleh ahli sebelumnya

Simpulan merupakan jawaban  dari rumusan masalah yang diajukan dan ditulis dalam bentuk paragraf (bukan numerical). Namun tata cara penulisan tetap mengacu pada template yang ada pada jurnal yang dituju.

Itulah pemaparan artikel untuk jurnal agar bisa terbit. Sangat bermanfaat untuk kita. Semoga bisa kita buktikan sebagai bentuk tanggung jawab kepada diri sendiri setelah ikut PLN. Aamiin.

 


Comments

Popular posts from this blog

RESUME PERTEMUAN KE-25 MENULIS MEMBUATKU NAIK KELAS & BERPRESTASI

RESUME PERTEMUAN KE-22 MENULIS DI KALA SAKIT

RESUME PERTEMUAN KE-30 DIGITALISASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH